Kamis, 30 November 2023

Harga Saham Nvidia Terus Turun Setelah Sempat Melejit Karena ChatGPT

Baca Juga

NEW YORK, SELULAR.ID – Setelah sempat melonjak pada bulan Agustus karena ChatGPT, harga saham emiten teknologi Nividia terus menurun di bulan September 2023.

Hingga hari Jumat (15/9/2023) waktu Amerika Serikat, harga saham Nividia turun hingga 439 USD per lembaranya.

Padahal pada bulan Agustus lalu, harga saham Nvidia sempat menyentuh ke angka 493,55 USD alias hampir 500 USD per lembarnya.

Angka itu merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat.

TONTON JUGA:

Namun, pada bulan September ini, harga saham Nvidia cendrung terus menurun dari hari ke hari.

Padahal pada akhir Agustus lalu, Indeks Nasdaq Composite berhasil menguat lebih dari 1% di Wall Street, tanggal 29 Agustus 2023.

Baca juga: INDEF: Pinjol Meningkat 71 Persen, Pada Juni 2023, Pinjaman Untuk Pemuda Capai Rp2,3 Juta

Para investor kembali berbondong-bondong ke saham-saham teknologi dalam beberapa hari terakhir Agustus.

Indeks yang mendominasi yakni saham-saham teknologi ini berhasil naik sebesar 1,74% dan ditutup pada level 13.943,76.

Sementara itu, Indeks S&P 500 juga mengalami kenaikan sebesar 1,45% dan tutup pada 4.497,63.

Indeks Dow Jones Industrial Average juga menguat dengan penambahan 292.69 poin atau 0,85% dan tutup pada level 34.852,67.

Perusahaan pembuat cip, Nvidia, menjadi pemimpin dalam kenaikan saham-saham teknologi dengan kenaikan lebih dari 4%.

Saham-saham perusahaan seperti Meta Platforms, Tesla, Apple, dan Microsoft juga berhasil mengakhiri hari ini dengan kenaikan.

Sektor teknologi nampaknya mendapatkan dorongan dari penurunan imbal hasil obligasi setelah data ekonomi baru Amerika Serikat dirilis.

Saham AT&T juga berhasil menguat sebesar 3,9% setelah Citi meningkatkan peringkat saham dan menyatakan bahwa raksasa telekomunikasi ini masih mampu membayar dividen yang besar.

Perlambatan Ekonomi

Di tempat lain, saham dari Best Buy juga mengalami kenaikan sebesar 3,8% setelah pengecer ini melaporkan kinerja keuangan yang melebihi ekspektasi.

Imbal hasil surat utang Amerika Serikat dengan tenor 2 tahun mengalami penurunan hingga 16 basis poin.

Hal ini setelah data sentimen konsumen rilis dengan hasil yang lebih lemah dari yang diperkirakan, yaitu sebesar 106,1.

Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebelumnya memperkirakan angka sebesar 116.

Di tempat lain, survei terbaru mengenai lowongan pekerjaan dan pergantian karyawan menunjukkan penurunan jumlah lowongan yang terbuka pada bulan Juli.

Hal tersebut mengindikasikan ekonomi sedang mengalami perlambatan.

Keputusan pengadilan membuka jalan bagi exchange-traded fund (ETF) Bitcoin juga turut mendukung pergerakan saham.

Tentunya membantu lonjakan saham hampir 15% pada bursa kripto Coinbase.

Saat Agustus akan segera berakhir, Indeks Dow berada dalam tren penurunan sebesar 1,9%.

Indeks S&P 500 dan Indeks Nasdaq juga proyeksinya mengalami kerugian masing-masing sebesar 1,9% dan 2,8%.

Baca juga: Patrick Walujo Borong Saham GoTo di Bawah Rp100 Per Lembar

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

Berita Terbaru