Fintechpost.ID – Reku, platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia, mengumumkan keberhasilan mereka dalam menjangkau pengguna di lebih dari 500 kota/kabupaten di Indonesia.
Pencapaian ini menunjukkan optimisme yang kian menguat dari pasar kripto, dan mengukuhkan posisi Reku untuk menjadi market leader di industri ini.
Robby, Founder & Chief Compliance Officer (CCO) Reku, sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) mengatakan, pencapaian ini berkat upaya berkelanjutan Reku dalam meningkatkan adopsi kripto, serta komitmen Reku dalam menjawab tantangan di ekosistem kripto Indonesia.
“Tantangan pertama yang kami hadapi dalam industri ini adalah masalah keamanan dan sentimen negatif terhadap kripto. Hal ini disebabkan oleh tindakan ‘oknum’ yang tidak bertanggung jawab dan ketidaksesuaian dengan peraturan yang berlaku. Oleh sebab itu, investasi aset kripto kerap kali dikaitkan dengan berita negatif. Padahal, semuanya tergantung pada sejauh mana penyedia platform mematuhi peraturan yang ada,” ungkap Robby.
Baca juga: Staking Jadi Strategi Reku Untuk Optimalkan Aset Kripto Di Tengah Volatilitas Pasar
Untuk mengatasi tantangan ini, Reku telah memastikan keamanan operasionalnya selaras dengan peraturan pemerintah.
Robby menambahkan, investor perlu membudayakan “PERMISI” sebelum berinvestasi. “Dalam hal ini, cek PERizinan, pahaMI, dan diversifikaSI. Dengan begitu, kita bisa lebih bijak dalam menentukan platform dan instrumen investasi,” imbuhnya.
Adapun saat ini, Reku mencatat porsi pengguna yang cukup bervariasi. “Sebagian besar antara usia 18-30 tahun (48%), 31-44 tahun (38%), dan 45-55 tahun (13%),” ujar Robby.