Kamis, 30 November 2023

Maraknya Ancaman Siber Menyasar UMKM Indonesia Di 2023

Baca Juga

Fintechpost.ID – Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia telah berkembang pesat. Data menunjukkan perekonomian Indonesia pada triwulan II tahun 2023 jika dibandingkan secara tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,17 persen.

Selain itu, para ekonom juga menilai pemulihan ekonomi tidak terlepas dari peran sektor tersebut yang merupakan penggerak utama dalam perekonomian dalam negeri, mengingat 99% pelaku usaha di Tanah Air adalah UMKM.

Di sisi lain, laporan terbaru Kaspersky tentang ancaman terhadap UMKM menyoroti kenyataan yang sedang berlangsung dan meresahkan ketika penjahat siber terus menargetkan sektor tersebut secara global, termasuk Indonesia, dengan berbagai taktik canggih.

Baca juga: Keamanan Siber Global Selidiki Dan Tetapkan Arahan Aman Untuk Masa Depan Dengan AI

Pakar Kaspersky meneliti perangkat lunak yang paling banyak digunakan oleh UMKM di seluruh dunia, termasuk MS Office, MS Teams, Skype, dan lainnya. Dengan melakukan referensi silang perangkat lunak ini dengan telemetri KSN, para peneliti menentukan bagaimana malware dan perangkat lunak yang tidak diinginkan didistribusikan dengan kedok aplikasi yang disebutkan.

Hasilnya, sebanyak 730 karyawan UMKM di Indonesia telah berhadapan dengan malware atau perangkat lunak tidak diinginkan yang menyamar sebagai aplikasi bisnis, antara Januari hingga Juni tahun ini. Jumlah tersebut sedikit turun dibandingkan periode yang sama tahun 2022, yang berjumlah sebanyak 923 karyawan.

Kaspersky mendeteksi malware unik pada paruh pertama tahun 2023, hasilnya terdapat 839 file unik yang didistribusikan dengan cara menyamar sebagai aplikasi bisnis ini. Jumlah ini meningkat 123,73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebanyak 375 file.

Tidak hanya itu, Kaspersky juga telah memblokir 11,969 file berbahaya yang menargetkan sektor UMKM dalam negeri selama paruh pertama tahun 2023, meningkat sebesar 83,18% dibandingkan dengan 6,534 upaya serangan pada periode yang sama pada tahun 2022.

General Manager Asia Tenggara Kaspersky, Yeo Siang Tiong mengatakan, potensi pertumbuhan ekonomi melalui UMKM tersebut, harus dilindungi dengan membangun pertahanan siber lebih protektif dari sebelumnya. Tiong berpesan kepada pemilik bisnis, untuk memetakan tantangan atu gangguan keamanan siber yang dihadapi.

Ditambah lagi, Tiong juga menyarankan, pemilik bisnis perlu untuk menetapkan kebijakan pengendalian karyawan dan operasional, serta mendapatkan pemahaman mendalam tentang hal yang dapat dilakukan, baik secara mandiri atau kolaboratif.

“Melakukan langkah-langkah ini dapat membangun rasa tanggung jawab bersama dalam melindungi bisnis Anda, terlepas dari ukuran dan skalanya,” ujar Tiong.

Karena penjahat siber menargetkan UMKM dengan segala jenis ancaman, mulai dari serangan malware, menyamar sebagai aplikasi bisnis, phising, hingga penipuan email, maka pelaku UMKM haruslah waspada. Sebabnya, satu serangan siber dapat mengakibatkan kerugian finansial dan reputasi.

Baca juga: Dana Ajak Pengguna Tingkatkan Kewaspadaan dan Pengamanan dari Kejahatan Siber

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

Berita Terbaru