Kamis, 30 November 2023

Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Forum Edukasi

Baca Juga

Fintechpost.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI meminta para santri di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Hal ini agar santri dapat berperan mendongkrak pangsa pasar ekonomi syariah di Tanah Air.

“OJK memandang penting untuk merancang sebuah program peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah terutama untuk santri, alumni santri dan mahasiswa (santripreneur). Kami berharap melalui kegiatan ini akan melahirkan lebih banyak entrepreneur santri untuk dapat mengoptimalkan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan keuangan syariah,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman.

Agusman menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi besar untuk pengembangan keuangan syariah.

Baca juga: Waspada Modus Penipuan Surat Pembayaran Yayasan Mengatasnamakan OJK

Berbagai cara harus dilakukan agar keuangan syariah semakin banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Digitalisasi industri keuangan syariah merupakan sebuah kebijakan yang perlu diimplementasikan untuk dapat terus bersaing di era yang serba cepat dan mudah saat ini.

“Pangsa pasar keuangan syariah baru sekitar 10 persen dari keuangan nasional. Ini perlu dukungan masyarakat luas termasuk kaum santri untuk terus dikembangkan. Kita perlu memanfaatkan digitalisasi yang bisa memudahkan akses keuangan, tapi dengan tetap menjaga manajemen risiko supaya tetap dapat menjaga untuk perlindungan masyarakat,” kata Agusman.

Edukasi dan literasi keuangan syariah, juga penting untuk terus ditingkatkan agar pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah semakin baik.

Tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah hasil survei 2022 masing-masing 9,14 persen dan 12,12 persen.

Pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia, menurut Agusman, tergolong baik karena dari sisi domestik, total aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai Rp2.450 triliun per Juni 2023 atau tumbuh 13,37 persen year on year (yoy).

Namun demikian, kinerja keuangan syariah di Indonesia baru mampu mencatatkan pangsa pasar sebesar 10 persen.

“Ini tugas kita bersama karena baru sepersepuluh,” ujar dia di hadapan para santri sekaligus mahasiswa di DIY.

Karena itu, OJK akan terus meningkatkan edukasi literasi dan inklusi keuangan melalui berbagai sarana, khususnya bagi kalangan santri di Indonesia.

Agusman berharap Forum Edukasi dan Temu Bisnis Akses Keuangan Syariah untuk UMKM Santri di DIY nantinya dapat direplikasi untuk digelar di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: OJK Dukung Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Di Sektor Jasa Keuangan

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

Berita Terbaru